KAMPAR KIRI - Terkait adanya informasi yang dirangkum dalam pemberitaan sebelumnya, dengan link website sebagai berikut : https://gresriau.com/berita/744/galian-batu-sungai-desa-kuntu-sebut-kodim-diduga-tak-ada-legalitas-kangkangi-undang-undang

Ternyata diakui masyarakat setempat, sangat mengecewakan dan membuat kesan tidak baik ditengah masyarakat. Pasalnya, diduga oknum pengelola galian batu di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri merupakan gabungan dari kelompok yang terbentuk melaporkan kegiatan pertambangan batu di Desa Kuntu, Desa Domo dan Desa Padang Sawah.

Laporan tersebut disampaikan ke Aparat Penegak Hukum dan Instansi terkait, namun sayang usai laporan dikabulkan pihak terkait dan berwenang dengan dilakukan penindakan hingga aktifitas pertambangan batu dan galian c di tiga desa tutup total, malah oknum tersebut membuka dan mengelola galian tambang batu di Desa Kuntu hingga saat ini.

Diakui warga kepada wartawan (18/11/2024), "kami membentuk komunitas, untuk menyampaikan pengaduan atas aktifitas galian batu sungai di tiga desa (Padang Sawah, Domo dan Kuntu). Namun, setelah ditindak..tahunya oknum sekarang malah mengelola galian batu di Desa Kuntu." Cetus kecewa warga yang meminta namanya tidak disebutkan kepada wartawan.

"Jika perlu tambahan informasi kami siap untuk memberikan, karena kami merasa kecewa dengan sikap oknum itu, kalau sekarang iya sedang tidak beroperasi karena kondisi air sungai sedang tinggi dan musim hujan. Itu masih pemilik perusahaan yang sama dengan Desa Padang Sawah, tapi dengan pengelola yang berbeda di padang sawah, sedangkan di Kuntu ini kerjasama juga dengan oknum Ninik mamak yang dikelola oleh Oknum datuk YN bersama rekannya MS." Ujarnya menambahkan singkat.

Diketahui hasil komunikasi dengan masyarakat setempat, "sudah banyak warga yang disekitar lokasi kegiatan tambang itu merasakan kekecewaan, kemungkinan nanti akan ada bentangan spanduk dan aksi penolakan dari kegiatan tersebut." Pungkas salah seorang tokoh muda setempat yang juga enggan disebutkan identitasnya.

Seperti salah satu diantaranya Kelompok Ternak Kerbau disekitar lokasi pertambangan galian batu Sungai Pulau Onda Desa Kuntu tersebut, dan pemilik lahan lainnya yang berada disekitar akses lokasi pertambangan juga merasakan kekecewaan dan keresahan akan adanya aktifitas yang diduga tidak memberikan kontribusi terhadap mereka.

Demikian diceritakan warga kepada wartawan dari tim media pers berbadan hukum, pada Senin (18/11/2024).

Kembali dirilis, hingga ditayangkan dalam pemberitaan, pihak pertambangan galian batu sungai di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar masih beroperasi, hanya saja sedang istirahat disebabkan debit air sungai sedang tinggi pasca musim hujan saat ini.