Dugaan Pungutan Seragam Sekolah dan LKS Diarahkan Pihak Sekolah, Masyarakat Mengadu Anak Imbas, Disdik Bungkam !
PEKANBARU - Terkait informasi adanya dugaan pungli pada momentum PPDB (penerima peserta didik baru) di Satuan Pendidikan tingkat menengah dinaungan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, sebagaimana link berita sebelumnya di gresriau.com.
Hal tersebut terkesan dibungkam oleh Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal ketika dikonfirmasi via pesan WhatsApp maupun call WhatsApp. Begitu juga konfirmasi terhadap Sekretaris Disdik Kota Pekanbaru, Irpan Maidelis.
Ironi, informasi maraknya dugaan pungutan liar disetiap tahun ajaran baru banyak ditemukan keluh kesah ditengah masyarakat. Namun sepertinya tak menjadi pengawasan oleh pihak terkait dan pihak berwenang atas apa yang telah diberikan stateman dibeberapa media belakangan ini.
Rabu pagi (04/09/2024), awak media mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru namun tidak juga dapat bertemu dengan Kadisdik Kota Pekanbaru, dengan alasan dari Pelayanan Informasi Disdik Kota Pekanbaru "Pak Kadis sedang DL (dinas luar), Sekretaris atau Pak Irpan juga belum kelihatan masuk pak. Sebaiknya lanjut ke Bidang SMP" tutur Petugas di Pelayanan Informasi tersebut sembari menunjukkan arah ruangan dimaksud.
Setibanya diruang Bidang SMP Disdik Kota Pekanbaru, terkait Kasi PPDB juga tidak masuk kantor dengan alasan sedang Cuti Dinas. Demikian didapat informasi dari Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru yang terlihat sepi walau waktu sudah menunjukkan Pukul 09.30 WIB.
"Bagaimana masyarakat bisa melaporkan atau mengadu atas keluhan PPDB ditengah masyarakat yang dialami para peserta didik. Sedangkan pelayanan pengaduan aja sulit didapatkan, komunikasi melalui by phone pun tak direspon. Ada apa ditubuh Disdik Kota Pekanbaru ini ?." Ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya saat sedang berada di Kantor Disdik Kota Pekanbaru tersebut.
Ditanya perihal apa mendatangi Kantor Pendidikan ini, ia menjawab "kita mau mengadu soal kutipan uang seragam dan LKS disekolah anak saya. Tapi jangan diberitakan pak, jangan ya pak. Nanti anak saya imbas nya disekolah, saya gak mampu bayar seragam. Saya mau cari solusi kesini. Karena disekolah anak saya dituntut untuk segera melunaskan pembayaran seragam itu. Kalau kayak gini, akhirnya warga tak dapat berbuat banyak tentang pendidikan gratis dan seragam gratis.." tutupnya segera meninggalkan awak media karena tak mau diwawancara lebih dalam lagi.