KAMPAR KIRI | Gres Riau - Proyek pembangunan box culvert di Jalan Lintas Desa Domo Kecamatan Kampar Kiri menuju Desa Gema Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar Riau, diduga dikerjakan secara misterius karena tidak ada informasi tentang identitas pekerjaan.

Tidak diketahui siapa Pengawas lapangan, bahkan tidak tahu nama PT atau CV yang mengerjakan proyek tersebut.

Tentu saja proyek pembangunan box culvert ini terindikasi melanggar aturan karena tidak memasang papan plang proyek sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010. Hal ini menyebabkan kurangnya transparansi dan kesulitan dalam melakukan pengawasan.

Dedi Osri SH, Ketua LSM KPK Nusantara menanggapi, "ini boleh dikatakan misterius karena tidak ada informasi tentang identitas pekerjaan. Dan bahkan pelaksana pun tidak diketahui, sedangkan akses ini adalah jalan kabupaten, bukan jalan desa."

"Proyek pembangunan box culvert di Jalan penghubung Desa Domo dan Desa Gema ini menimbulkan pertanyaan karena tidak ada informasi tentang identitas pekerjaan. Pastinya, hal ini memicu kekhawatiran masyarakat tentang kualitas dan keselamatan proyek." Pungkas Dedi.

Ditambahnya, "Masyarakat berhak tahu tentang proyek ini. Kami khawatir jika proyek ini tidak sesuai standar," kata Ketua LSM KPK Nusantara Kabupaten Kampar, sekaligus merupakan warga yang setiap hari melintasi proyek boxculvert misterius ini.

"Diminta Kepala Dinas PUPR Kampar, Kejaksaan Kampar dan Aparatur Penegak Hukum agar monitoring, karena ini sudah akhir tahun. Itu saja sebagian badan jalan belum tuntas, gimana mau selebar jalan tersebut diselesaikan. Jangan hanya pelisiran dan nongkrong dikantor maupun ditempat-tempat warung kopi doang pak kadis, lihat tuh proyek boxculvert ini !." Pungkas Dedi lagi menegaskan.

Hingga berita ini dirilis dan ditayangkan (26/12/2024), Pemerintahan Daerah Kabupaten Kampar belum menanggapi guna memberikan komentar resmi tentang dampak ketidakadanya transparansi serta kualitas kontruksi serta potensi bahaya keselamatan warga melintasi proyek boxculvert misterius di Kampar Kiri tersebut.

Ketua LSM KPK Nusantara mengatakan, "kita menuntut akan keterbukaan dalam pekerjaan proyek boxculvert ini, meminta pengawasan ketat dari pemerintah serta mengutamakan kualitas kontruksi yang memadai sesuai juknis." Pungkas Dedi menutup.