https://gresriau.com


Copyright © gresriau.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Dalih Kepentingan Kenegerian Kuntu Diatas Kepentingan Pribadi, Pengusaha : Dari Akar Sampai Kepucuk Makan Sendiri !

Dalih Kepentingan Kenegerian Kuntu Diatas Kepentingan Pribadi, Pengusaha : Dari Akar Sampai Kepucuk Makan Sendiri !

Ist.Ilustrasi

KAMPAR KIRI - Viralnya informasi terkait aktifitas quari alias galian c bidang pertambangan batu di aliran sungai subayang yang berada di Pulau Rendah (Pulaw Onda) Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar dikelola oleh Oknum Ninik Mamak, inisial YNL bersama rekannya, inisial AM alias MT membuat sebagia masyarakat Kenegerian Kuntu kecewa dan geram.

Pasalnya kedua oknum tersebut, awalnya memperjuangkan atas penolakan adanya pertambangan batu galian sungai yang ada disepanjang aliran sungai subayang pada bulan Juni 2024 lalu.

Sebab atas perjuangan tersebut, aduan yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Subayang (FMPS) ditandatangani oleh Ketua inisial AM alias MT. Dan perjuangan itu diketahui berkolaborasi dengan Ninik Mamak di Kenegerian Kuntu Rantau Kampar Kiri.

Namun perjalanan waktu, aduan tersebut diakui masyarakat bertolak belakang dengan yang tertuang dan tertulis sesuai tujuan awal gerakan.

AM alias MT bersama YNL ini pada akhirnya mengelola pertambangan batu galian disungai subaang Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri.

Hal itulah yang membuat warga dan masyarakat dalam pergerakan FMPS diketuai oleh AM alias MT merasakan kekecewaan besar. "Kami meminta kepada pengusaha yang menginvestasikan dalam quari tersebut agar mentelaah kembali kedua oknum tersebut, sebelum kami melangkah lebih jauh terkait aduan yang dulu pernah ditanda tangani bersama. Jangan karena ada jabatan di Ninik Mamak Kenegerian Kuntu bisa semaunya saja tanpa melihat dan menghargai orang lain." Ketus atas nama warga masyarakat Kenegerian Kuntu tanpa bisa disebutkan namanya, 20/12.

Pemilik usaha galian batu tersebut dikonfirmasi langsung oleh wartawan, sebelumnya menuturkan bahwa pengelolaan tersebut dipercayakan kepada kedua oknum itu, "apapun sudah diperhitungkan kepadanya dalam pengelolaan galian batu di Pulau Rendah Kuntu itu, jangan hal yang beginian saya juga yang mengkoordinir..jadi untuk apa mereka ada disana ? Jangan dari akar sampai kepucuk dimakan semua." Pungkas pengusaha itu kepada perwakilan tim wartawan disalah satu cafe yang ada di Kota Pekanbaru.

Disisi lain warga Desa Teluk Paman dan Desa Teluk Paman Timur, resah akan rusak dan hancurnya akses jalan mereka yang terhubung ke ibukota Kecamatan Kampar Kiri di Desa Lipat Kain Selatan sebelumnya dibangun dan dirawat oleh pihak Pemerintahan Daerah melalui Dinas PUPR.

Disayangkan juga menurut warga dulunya, Galian C Batu Sungai di Desa Padang Sawah dan Desa Domo dulunya beraktifitas, kedua oknum AM alias MT bersama YNL ini bersikokoh agar mendapatkan perhatian kepada pengusaha tersebut atas akses jalan yang dilalui mereka. Nah kini, bagaimana dengan Galian C di Desa Kuntu itu ?