PEKANBARU, GRESRIAU.COM -  Terciptanya keamanan dan ketertiban ditengah pelayanan masyarakat menjadi tolak ukur masyarakat Riau. Demikian tercantum dalam maksud dan tujuan Penyedia Jasa Keamanan Kantor (Security) Sekretariat DPRD Riau Tahun Anggaran 2021 April-Desember.

Penelusuran Gresriau.com selama beberapa hari terakhir mengendus aroma tak sedap dugaan Mark Up di Penyedia Jasa Keamanan Kantor Sekretariat DPRD Riau.

"Tidak sampai 30 orang," Ujar beberapa pegawai yang ditanyakan secara.

Memang sebelumnya Organisasi Gerakan Sungguh Suara Sejati (GASS) di Pekanbaru, belum lama ini telah menyurati Setwan DPRD Provinsi Riau terkait temuan tersebut. Namun tak kunjung berbalas.

Ketua Harian Organisasi Gerakan Sungguh Suara Sejati (GASS) yang saat ini diketuai oleh Teringatman Harefa menyebutkan, sekitar Maret 2021 lalu, Sekretariat DPRD mengontrak salah satu perusahaan yang memenangkan tender untuk Jasa Keamanan di Gedung DPRD Riau itu. Nilainya, Rp. 2 Miliar lebih untuk bekerja selama 9 bulan.

"Hasil investigasi menemukan kejanggalan dilapangan. Beberapa kualifikasi dan spesifikasi tidak sesuai hasilnya dengan dokumen," Kata Teringatman, Senin (15/1/2023).

Tambahnya lagi, pada kegiatan lain, dana sekitar Rp. 2 Miliar dari APBD Provinsi juga di kucurkan di Sekretariat DPRD Provinsi Riau untuk kegiatan Belanja Bahan Publikasi dan Rp. 1 Miliar untuk Belanja Jasa Publikasi Media Cetak diperuntukkan di 12 Kabupaten Kota.

Namun mereka menduga kuat dalam temuannya tidak menemukan pelaksanaan sebagaimana tertera di dokumen.

Pihaknya mengaku menemukan adanya kerugian negara pada kegiatan tersebut dan akan menyiapkan laporan untuk dilaporkan ke penegak hukum.

"Kedua kegiatan itu sudah kita surati, namun tidak ditanggapi. Temuan tersebut sudah layak untuk dilaporkan. Kita akan segera buat laporan ke Kejati," Pungkasnya.