PEKANBARU, GRESRIAU – Sebuah video yang menunjukkan calon Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, menjadi pembicara dalam seminar bertema “Kecantikan dan Kesehatan Alat Reproduksi Perempuan” viral di media sosial. Video berdurasi 50 detik tersebut diunggah di akun Instagram miliknya, @h_agungnugroho, empat hari lalu.

Seminar ini, yang dihadiri mayoritas perempuan, terlihat berfokus pada edukasi kesehatan reproduksi. Namun, lokasi dan waktu seminar ini belum diumumkan, menimbulkan tanda tanya di kalangan publik. Banyak yang mempertanyakan relevansi seminar tersebut dengan kampanye politik Agung Nugroho menjelang pemilihan walikota.

Dalam video, Agung tampak berinteraksi dengan peserta dan memberikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi. Namun, publik mencurigai bahwa seminar ini mungkin lebih berfungsi sebagai ajang promosi politik. Beberapa netizen mempertanyakan tujuan seminar ini, dengan satu pengguna Instagram menulis, "Ini program apa?" 

Agung Nugroho membela aktivitasnya, menyatakan bahwa dia memiliki keahlian dalam bidang kesehatan. Dia menegaskan pentingnya edukasi masyarakat terkait kesehatan reproduksi.

"Baguskan kita memberikan edukasi tentang kesehatan, apalagi kami punya banyak potensi dibidang ini. Kalau kami punya ahli pertanian, kedepan kami akan bikin seminar untuk pertanian," tulis Agung menjawab komfirmasi pesan whatsapp, Senin (14/10) malam.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai hubungan seminar ini dengan visi dan misi kampanyenya, Agung tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Ia hanya mengatakan, "Yang penting untuk kemajuan Pekanbaru."

Sampai berita ini ditayangkan, Agung Nugroho belum memberikan penjelasan mengenai waktu dan lokasi seminar tersebut, meskipun pesan konfirmasi yang dikirim oleh media telah dibaca. Publik pun masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai seminar yang telah menimbulkan berbagai tanggapan di media sosial ini.

TAMBAHAN:
Kesehatan reproduksi perempuan merujuk pada keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik terkait sistem reproduksi wanita. Ini mencakup berbagai aspek, seperti:

1. Pendidikan dan Informasi: Pemahaman tentang tubuh, siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause.
2. Kesehatan Seksual: Penyuluhan mengenai hubungan seksual yang aman, pencegahan infeksi menular seksual (IMS), dan hak atas kesehatan seksual.
3. Pelayanan Kesehatan: Akses ke layanan kesehatan yang berkaitan dengan reproduksi, termasuk pemeriksaan rutin, kontrasepsi, perawatan prenatal, dan layanan pasca persalinan.
4. Kesehatan Mental: Dukungan psikologis dan emosional terkait isu-isu reproduksi, seperti depresi pasca melahirkan.
5. Hak-hak Reproduksi: Hak perempuan untuk membuat keputusan terkait tubuh dan kesehatan reproduksinya, termasuk pilihan kontrasepsi dan aborsi.

Edukasi alat reproduksi perempuan yang disampaikan dalam seminar ini kemungkinan dapat bermanfaat bagi warga Kota Pekanbaru khusus kaum wanita.***