Setengah Miliar Diduga Ngasal, Kontraktor Semenisasi Jalan Lingkungan Desa IV Koto Setingkai Sebut Nama Kajati !
KAMPAR KIRI | GRESRIAU.COM - Pekerjaan Semenisasi Jalan Lingkungan di Desa IV Koto Setingkai Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar diduga asal jadi tanpa mengikuti teknik kontrak.
Dari pantauan media pers GresRiau.com, (25/09/2024) dilapangan terlihat pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor pemenang tender pada Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau terlihat asal jadi, pasalnya terlihat pasir batu diambil dari sekitar pemukiman penduduk untuk cor semenisasi secara manual mesin pengaduk semen tanpa melihat kelayakan mutu.
Selanjutnya, pekerjaan juga terlihat pada pemasangan besi tikar ukuran M6 yang berkarat menyentuh dasar tanah.
Dilokasi kegiatan, badan jalan tampak tidak ada pengerjaan pemerataan. Sehingga struktur seminsasi tidak rata dan lurus, dilihat dan setelah dipertanyakan kepada warga setempat.
Hanya saja kegiatan tersebut memasang papan bekisting dan melapisi dengan plastik terpal berwarna hitam lalu meletakkan besi tikar (Wiremesh M6).
Jika dicermati besi Wiremesh M6, memenuhi SNI atau tidak karena ketika di uji hasil pengukuran menunjukkan hasil 5,13 mm, kemudian besi itu dalam keadaan berkarat.
Dalam proses sebelum pengecoran beton, terlihat besi tikar Wiremesh M6 yang dihamparkan sebagian tidak terlihat adanya lapisan Tahu Beton yang diletakkan dibawah besi tikar, kemudian untuk ketebalan cooran semen yang dari informasi sekitar 15 cm diduga tidak terealisasi secara merata dan hanya diperkirakan ada ketebalan 13 cm.
Sementara siapa kontraktor dan konsultan pengawas yang mengawasi pekerjaan dilapangan ?. Tidak terlihat ketika pengecoran berlangsung, dan metoda pelaksanaannya tidak diketahui.
Dari papan informasi kegiatan yang dijumpai terlihat tulisan :
- Kegiatan Urusan Penyelenggaraan PSU Permukiman,
- Pekerjaan Pembangunan/Peningkatan Jalan Semenisasi Lingkungan Permukiman Desa IV Koto Setingkai Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar.
- Nilai Kontrak Rp.527.670.000,-
- Waktu Pelaksanaan 75 Hari
- Kontraktor Pelaksana : CV.Gerak Anak Gemilang
- Konsultan Pengawas : CV.Satu Satu Delapan Consultant
Sumber Dana APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2024, Rp.527.720.000,- melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Pendataan Ruang, Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan.
Menurut informasi warga setempat saat diwawancarai awak media (25/09), dan kepada salah seorang pekerja kegiatan tersebut mengatakan, "kontraktor ada dipekanbaru pak, namanya pak Hapri." Terang mereka.
Tim awak media bersama Pemuda Pancasila Ranting se-PAC Kampar Kiri mencoba mencari tahu kontak komunikasi narahubung terhadap pihak kontraktor pelaksana kegiatan, didapat Nomor WhatsApp dari Kontraktor.
Saat dihubungi tim, "itu sesuai pesanan yang diterima dari dinas, dan memang dipapan informasi tidak diterangkan volume karena memang tidak ada volume nya, itu kegiatan diawasi Kejati." Ucapnya via Call WhatsApp di Nomor 085271405xxx yang terkesan arogan ketika dihubungi Wartawan.
Kepala Desa IV Koto Setingkai, Hasby Asyiddiqi saat dihubungi Call WhatsApp tim awak media, awalnya mengatakan bahwa dirinya tidak ada hubungan komunikasi dengan kontraktor. Namun. Namun, ketika diulangi konfirmasi lagi, baru diakuinya terkait material batu kerikil yang terkesan tidak sesuai dengan campuran semenisasi dikelola oleh pihaknya didesa.
Melalui Sekretaris Desa IV Koto Setingkai, Jeprizal menyebutkan saat dikonfirmasi awak media, batu kerikil yang banyak campuran tanah tersebut untuk proyek pembangunan jalan semenisasi lingkungan Dinas PUPR Provinsi Riau, seharga Rp.170.000,- permobil pickup jenis L300.
Ironisnya, ketika dipertanyakan terkait berapa mobil yang telah disuplay batu kerikil yang diambil lebih kurang berjarak 1 Km dari titik pengerjaan proyek kegiatan PSU PUPR Provinsi Riau tersebut, Sekdes IV Koto Setingkai tidak dapat menjawab dengan dalih hitungannya langsung dengan kontraktor yang dibayar setiap sekali seminggunya.
Kembali, warga setempat menuturkan kekecewaan atas lambannya pekerjaan semenisasi jalan ini, dan tampak terlihat seperti tidak sesuai teknis pengerjaannya.
"Berharap pekerjaan lebih baik untuk desa kami ini, namun sepertinya tidak juga. Sudah mau selesai pekerjaan, tetap asal selesai saja dikerjakan sepertinya pak. Ini tebing jalan semenisasi ini yang ada didepan rumah kami masing-masing tidak dihiraukan. Gimana kami melewati akses ini tidak ada pengkajian sepertinya dari pelaksanannya." Cetus warga yang saat itu bersama tim awak media dan Pemuda Pancasila Ranting se-PAC Kampar Kiri.
**YO