https://gresriau.com


Copyright © gresriau.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Dua Kali di Anggarkan, Pelaksanaan Jalan Sudirman-Muara Lembu Rp 233 Miliar Alami Pengelupasan

Dua Kali di Anggarkan, Pelaksanaan Jalan Sudirman-Muara Lembu Rp 233 Miliar Alami Pengelupasan

GRESRIAU.COM, PEKANBARU - Rehabilitasi Jalan Nasional penghubung Pekanbaru - Muara Lembu Kabupaten Kuansing kini cukup memprihatinkan. Jalan sepanjang 131 km itu diduga asal jadi dan sudah tampak mengalami kerusakan.

Hal itu ditemukan dibeberapa lokasi di Jalan penghubung Pekanbaru di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru – Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Sengingi, Provinsi Riau, Senin (26/2/2024).

Diketahui pengerjaan tersebut dibawah naungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional  II Provinsi Riau dan Dirjen Bina Marga Kemen PUPR, dilaksanakan oleh PT. Riau Mas Bersaudara, PT. Harap Panjang sebagai KSO masa waktu pengerjaan selama 810 hari dengan pemeliharaan 365 hari.

Pelaksanaan itu menelan anggaran Rp. 200 miliar dari APBN pada tahun 2022 lalu. Namun di tahun 2024 telah mengalami kerusakan dan pengelupasan kembali. Kondisi jalan itu berpotensi dapat membahayakan pengguna jalan.

Ketua Umum Organisasi GASS (Gerakan Sungguh Suara Sejati)  mengomentari pelaksanaan jalan yang menelan biaya ratusan miliar itu. Pengerjaan itu dinilai tidak sesuai spesifikasi. Padahal pekerjaan awalnya dikerjakan pada tahun 2021 dengan anggaran Rp 33.456.608.000 Milyar.

"Namun diduga tidak selesai dan tidak sesuai spesifikasi pada pekerjaan perawatan jembatan secara berkala. Pekerjaan pengaman Tebing (Bronjong) serta pengaspalan jalan dari Sudirman Pekanbaru, sampai muara lembu (Kuansing)," katanya, Selasa (27/2/2024).

Pekerjaan tersebut berlangsung selama 810 hari dan waktu pemeliharaannya selama 365 hari.

"Pengerjaan jalan itu diduga tidak sesuai spesifikasi. Terlihat disepanjang jalan antara jalan Sudirman Pekanbaru sampai Ke Muara Lembu Kabupaten Kuansing sudah terkelupas kembali dan sangat membahayakan pengguna jalan," katanya.

Sementara itu PPTK Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional  II Provinsi Riau Made Paus saat dikonfirmasi mengatakan, untuk pekerjaan sudah sesuai dengan spesifikasi Bina Marga yang berlaku dibantu oleh Konsultan Pengawas.

Untuk pekejaan tersebut masih dalam on the track atau masih sesuai schedule pelaksanaan yang nantinya akan berakhir di tahun 2024 ini.

“Pekerjaan ini dilaksanakan selama tiga tahun dengan program Multi Years Contrak (MYC), yaitu dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2024, dan masih berlanjut saat ini," ujarnya.

Dirinya berdalih, adapun kerusakan jalan dan lubang-lubang baru muncul akhir-akhir ini pada masa bulan Desember 2023 – Januari 2024 disebabkan musim penghujan.

" Daerah ini makin diperparah dengan kondisi lalu lintas dialihkan ke lintas tengah, yaitu taluk Kuantan – Pekanbaru dan diperparah dengan kendaraan ODOL atau Over Load Over Dimensi seperti truk batu bara, truk CPO, truk cangkang, truk kayu balak dan sebagainya,” pungkasnya.

Berita Terkait