Kampar, Riau - Warga Desa Lipat Kain Selatan, RW Koto Tuo, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau merasa resah dengan adanya warung tuak yang beroperasi di daerah mereka. Berdasarkan komentar warga, warung tuak tersebut diduga menjadi sumber masalah dan meresahkan masyarakat.

Warga juga mengungkapkan (17/04/2025), atas kekecewaannya terhadap Kades Lipat Kain Selatan dan jajarannya yang dianggap lepas tangan dalam menangani masalah ini. Pemilik warung tuak tersebut belum diketahui secara pasti, namun ada dugaan bahwa warung tuak tersebut berada di Jalan menuju PT Ganda di desa tersebut.

Warga berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini dan mengembalikan ketertiban di desa. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

"Warung tuak di RW Koto Tuo Desa Lipat Kain Selatan merupakan ancaman bagi kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Sebagai tokoh adat, saya sangat prihatin dengan situasi ini dan mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas. Kades Lipat Kain Selatan dan jajarannya harus bertanggung jawab dalam menangani masalah ini dan mengembalikan ketertiban di desa. Kami tidak ingin masyarakat kami terusik oleh aktivitas yang tidak diinginkan. Kami berharap agar PT Ganda juga dapat berperan aktif dalam membantu menyelesaikan masalah ini dan menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat." Ujar Zari merupakan Dubalang di Pasukuan Melayu Palokoto Kenegerian Lipat Kain.

Senada, Riki juga menuturkan, "Sebagai pemuda, saya sangat prihatin dengan adanya warung tuak di RW Koto Tuo Desa Lipat Kain Selatan yang meresahkan warga. Kami juga mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas dan menutup warung tuak tersebut. Kades Lipat Kain Selatan dan jajarannya harus bertanggung jawab dalam menangani masalah ini dan mengembalikan ketertiban di desa."

"Kami juga meminta warga lainnya untuk berperan aktif dalam membantu menyelesaikan masalah ini dan menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat. Kami tidak ingin generasi muda kami terpengaruh oleh aktivitas yang tidak diinginkan dan kami ingin menjaga keamanan dan kenyamanan di desa kami." Tutupnya.