Indonesia Miliki Minyak Cadangan Terbesar, Lokasinya di Riau
PEKANBARU, GRESRIAU.COM - Cadangan minyak besar ditemukan di Blok Rokan, Riau. Pemerintah melalui Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menanti hasil studi dari pengeboran. Meski demikian, sebelumnya ada 528 pengeboran sumur sehingga mampu memproduksi 191 ribu barel minyak per hari. Produksi ini merupakan 30% produksi nasional.
"Participacing intereset 10% juga telah diperoleh BUMD Riau dari 3 wilayah kerja, yaitu blok Siak, Blok Kampar dan Blok Rokan," Jelas Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus dikutip Sabtu (20/1/2024).
Dengan PI 10%, Pemprov dapat mengembangkan BUMD untuk turut berpartisipasi dalam usaha migas sesuai dengan amanat Permen ESDM No. 37/2016. Karena itu tengah dilakukan upaya untuk menjaga produktivitas sumur-sumur tua agar tetap maksimal.
Tidak berhenti disitu, akan ada pengeboran tujuh sumur infill untuk menambah produksi minyak di lapangannya. Lima sumur berada di Kabupaten Rokan Hilir yang dialirkan ke Gathering Station (GS) Batang dan dua sumur berada di Kabupaten Lindai yang dialirkan ke GS Lindai.
Dengan jumlah pengeboran 60% dari nasional dan produksi yang menyumbang 30% minyak nasional, Provinsi Riau menjadi salah satu penyumbang industri migas di Indonesia.
"Pemda yang telah mendapatkan PI 10% turut bertanggung jawab sesuai kewenangannya untuk kelancaran kegiatan hulu migas, termasuk perizinan," kata Gubernur Riau Edy Nasution.
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengukir sejarah baru di sektor hulu migas Indonesia. Hal itu menyusul tajak atau pengeboran sumur perdana yang dilakukan perusahaan dalam memburu harta karun bukan migas biasa atau Migas Non Konvensional (MNK) di Blok Rokan. Adapun tajak perdana sumur MNK tersebut dilakukan pada Kamis (27/7/2023) berlokasi di Lapangan Gulamo, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Kementerian ESDM berharap proses pencarian "harta karun" Migas Non Konvensional (MNK) di Blok Rokan dapat membuahkan hasil. Terutama, di tengah tren penurunan produksi minyak dari tahun ke tahun yang terus berlangsung.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui untuk mengejar target lifting minyak di tahun ini kondisinya cukup menantang. Adapun lifting minyak pada 2024 dipatok sebesar 635 ribu bph.
Meski demikian, saat ini Kementerian ESDM tengah menanti hasil pengeboran yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama mitra dari AS yakni EOG Resources di dua sumur MNK yakni Gulamo dan Kelok.
"Minyak kan kita sekarang lagi mengupayakan di Rokan, bulan Juni mudah-mudahan hasil kajiannya ada kesimpulan. Sekarang rig-nya udah pindah ke sumur kedua (Kelok), itu harapan kita," katanya. (*)